Ini lagi-lagi
kisah tentang seorang pejabat Orde Baru yang di tahun 1990-an mendadak jadi
“santri” mengikuti jejak sang Presiden yang juga mendadak jadi “santri” setelah
pulang naik haji.
Walhasil, sang
pejabat tersebut pun rajin menyambangi sejumlah pesantren di pelosok tanah air.
Suatu saat, pejabat tersebut bersilaturahmi ke sebuah pesantren Tahfidz Qur’an
(Penghafal Qur’an). Sang kyai pesantren pun memperkenalkan sejumlah santrinya
kepada pejabat tersebut.
“Ini Ahmad, dia
sudah menghafal 20 juz. Dan ini Miftah, dia sudah hafal 30 juz”, urai sang kyai
memperkenalkan sejumlah santrinya yang berprestasi kepada pejabat tersebut.
Sang pejabat
rupanya kagum kepada Miftah, santri cilik usia 10 tahun yang sudah mampu
menghafal 30 juz Qur’an. Ia pun bertanya kepada Miftah, “Berapa Juz lagi sisa
hafalannya?”.(alf)
0 komentar:
Posting Komentar