dokter praktek
Seorang gadis
berusia 20-an menemui dr. Tomi, seorang dokter pakar jiwa.
“Dokter, saya
merasa amat marah pada pacar saya sehingga saya memanggilnya lelaki bangsat.
Ada kalanya saya rasa dia keterlaluan, dan ada kalanya pula saya rasa memang
patut saya memanggil dia seperti itu..” “Hmm.. panggilan itu memang hinaan yg
agak melampaui batas untuk seseorang.. tapi, mungkin kamu punya sebab
tersendiri sehingga memangilnya demikian. Ceritakanlah kpd saya agar saya dapat
membantu..”
“Ya memang ada..
pd satu malam kami berduaan dalam mobil di tepi pantai.
Dia pegang tangan
saya.” “Dia pegang tangan kamu seperti ini?” dr Tomi memberi contoh.
“Ya. seperti yg
dokter lakukan”
“Kalau hanya ini,
tidak sepatutnya dia dipanggil bangsat dong. Itu tandanya dia tidak mau
berpisah dgn kamu…”
“Kemudian dia
merapatkan badannya k epada saya dan memeluk bahu saya…”
“Dia lakukan
seperti inikah?”
“Ya. seperti
inilah dia peluk saya dokter..”
“Itu bukan
bangsat, itu tandanya dia mau sentiasa berdampingan dgn kamu”
“Kemudian dia
cium saya..”
“Dia cium kamu
seperti ini ?”
“Ya. Ciumannya
sama seperti yg dokter lakukan.”
“Kalau sekadar
ciuman seperti ini, masih belum boleh dipanggil bangsat dong, itu tandanya dia
sayang kamu, toh?”
“Kemudian dia
memasukkan tangannya kedalam baju saya & meraba2 buah dada saya dokter..”
“Dia lakukan
seperti ini kah?”
“Ya, seperti yg
dokter lakukan inilah cara dia memperlakukannya..”
“Itu bukan
bangsat, itu tandanya dia mau membelai diri kamu..”
“Kemudian dia
menanggalkan semua pakaian saya satu persatu..”
“Adakah kamu
membantah tindakannya?”
“Tidak, saya
merelakannya sebab saya sayang dia..”
“Dia tanggalkan
pakaian kamu seperti ini ?”
“Ya, sampai saya
telanjang bulat seperti ini dokter…”
“Itu masih belum
layak dipanggil bangsat, karena dia sebetulnya ingin mengenali diri kamu
seutuhnya”
“Kemudian dia
mencumbui saya lalu melakukan hubungan seksual dgn saya dok…”
“Dia lakukan
seperti yg kita lakukan tadi kah?”
“Ya. Memang
itulah yg dia lakukan ketika itu”
“hmm, itu juga
masih belum boleh dipanggil bangsat. Itu tandanya dia memerlukan kamu dong!”
“Tapi kemudian
dia memberitahu saya bahwa dia sebenarnya mengidap AIDS”
“HAH?? BRENGSEK!!
DIA..MEMANG .. BANGSAT!!.. BANGSAAATTT!!!!.. LELAKI BAAANGSAAAAAAAATTTTTT!!!!!!!!……”
ketawa ketiwi lainnya disini
0 komentar:
Posting Komentar